Karakter |
Tubuh berukuran sedang (17 cm). Warna kekuningan. Kepala hitam berkilau. Tenggorokan hitam. Tubuh bagian atas zaitun kekuningan. Sayap kehitaman. Ekor kehitaman dengan ujung kuning mencolok. Tubuh bagian bawah kuning kehijauan. Bentuk jarang: warna abu-abu dengan ujung ekor putih. Iris biru pucat, paruh hitam, kaki coklat. |
Hidup sendirian atau berkelompok kecil, kadang berbaur dengan jenis burung lain. Makanan: buah kecil, Ficus, semut, serangga lain. |
Sarang berbentuk cawan tidak rapi, dari batang paku-pakuan, serat rumput, daun, dan bahan lain, direkatkan dengan sarang laba-laba, pada dahan bercabang tak jauh dari permukaan tanah. Telur berwarna kemerahjambuan, berbintik ungu, jumlah 2-3 butir. Berbiak bulan Oktober, Januari, Maret-Mei. |
Habitat |
Hutan sekunder, tepi hutan, semak-semak tepi pantai. Tersebar sampai ketinggian 900 m dpl. |
Penyebaran |
India timur-laut, Asia tenggara, Palawan, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali. |
Penyebaran Lokal |
Wanawisata Penggaron, Ungaran: hutan sekunder. |
Status |
Penetap. Jumlah sedikit dan frekuensi sangat jarang. Peringkat perjumpaan: (5) sangat sulit. |
Suara |
Klip asli belum tersedia. |
Klip referensi. © Birds of Tropical Asia, Jelle Scharringa. |
Deskripsi: Suara ramai tajam "cip". Lagu baku khas terdiri sederet "ciip", "ciiK" dan variasinya. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar