Kamis, 05 Januari 2012

Kasuari

Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.

Daerah sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian. Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.

Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan.

Casuarius
Berkas:Casuarius casuarius.jpg
Casuarius casuarius
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Aves
Ordo:Struthioniformes
Famili:Casuariidae
Genus:Casuarius
Brisson, 1760


Rabu, 04 Januari 2012

Cucak kuricang

cucak_kuricang01.jpg

Karakter
Tubuh berukuran sedang (17 cm).
Warna kekuningan. Kepala hitam berkilau. Tenggorokan hitam. Tubuh bagian atas zaitun kekuningan. Sayap kehitaman. Ekor kehitaman dengan ujung kuning mencolok. Tubuh bagian bawah kuning kehijauan.
Bentuk jarang: warna abu-abu dengan ujung ekor putih.
Iris biru pucat, paruh hitam, kaki coklat.
Hidup sendirian atau berkelompok kecil, kadang berbaur dengan jenis burung lain.
Makanan: buah kecil, Ficus, semut, serangga lain.
Sarang berbentuk cawan tidak rapi, dari batang paku-pakuan, serat rumput, daun, dan bahan lain, direkatkan dengan sarang laba-laba, pada dahan bercabang tak jauh dari permukaan tanah.
Telur berwarna kemerahjambuan, berbintik ungu, jumlah 2-3 butir.
Berbiak bulan Oktober, Januari, Maret-Mei.
Habitat
Hutan sekunder, tepi hutan, semak-semak tepi pantai.
Tersebar sampai ketinggian 900 m dpl.
Penyebaran
India timur-laut, Asia tenggara, Palawan, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar.
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali.
Penyebaran Lokal
Wanawisata Penggaron, Ungaran: hutan sekunder.
Status
Penetap.
Jumlah sedikit dan frekuensi sangat jarang.
Peringkat perjumpaan: (5) sangat sulit.
Suara
Klip asli belum tersedia.
Klik untuk klip suara Klip referensi.
© Birds of Tropical Asia, Jelle Scharringa.
Deskripsi:
Suara ramai tajam "cip". Lagu baku khas terdiri sederet "ciip", "ciiK" dan variasinya.

Burung-gereja Erasia

burung_gereja01.jpg

Karakter
Tubuh berukuran sedang (14 cm).
Mahkota warna coklat berangan. Dagu, tenggorokan, bercak pipi dan setrip mata warna hitam. Tubuh bagian bawah kuning tua keabu-abuan. Tubuh bagian atas berbintik coklat dengan tanda hitam dan putih.
Remaja: berwarna lebih pucat dengan tanda khas yang kurang jelas.
Iris coklat, paruh abu-abu, kaki coklat.
Hidup berkelompok. Mencari makan di tanah.
Makanan: biji-bijian, buah kecil, serangga.
Sarang berbentuk kubah tidak rapih, dari jalinan rumpur kering, dilapisi bulu di bagian dalam, pada vegetasi lebat, lubang pohon, sudut bangunan.
Telur berwarna putih, berbintik halus coklat abu-abu, jumlah 3-6 butir.
Berbiak sepanjang tahun.
Habitat
Berasosiasi dekat dengan manusia. Lahan pertanian, kebun, tegalan, sawah, pedesaan, perkotaan.
Tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl.
Penyebaran
Erasia, India, Cina, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Filipina, Australia, Pasifik.
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua.
Penyebaran Lokal
Dijumpai hampir di semua lokasi.
Kawasan lahan basah, sampai dekat pantai.
Kebun, tegalan, daerah suburban.
Pemukiman daerah urban, Semarang.
Status
Penetap.
Jumlah sangat banyak dan frekuensi sangat sering.
Peringkat perjumpaan: (1) sangat mudah.
Suara
Klik untuk klip suara Suara panggilan tunggal.
Klik untuk klip suara Suara panggilan berpasangan.
Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro
Deskripsi:
Cicitan ramai dan nada-nada ocehan cepat.
Video
Klik untuk klip video Pose bertengger sambil bersuara panggilan.
Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro

Klik untuk klip video Pose bertengger dan menelisik.
Tembalang, Semarang - © Baskoro
Catatan
Beberapa ahli memasukkan kedalam famili Ploceidae.

sumber:
http://www.bio.undip.ac.id

Little Black Cormorant


pecuk_padi_hitam01.jpg
pecuk_padi_hitam02.jpg
Detil tubuh - Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro

pecuk_padi_hitam03.jpg

pecuk_padi_hitam04.jpg
Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro
pecuk_padi_hitam05.jpg
pecuk_padi_hitam06.jpg
Pose terbang - Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro
pecuk_padi_hitam07.jpg
Habitat - Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro
Karakter
Tubuh berukuran sedang (61 cm).
Warna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Penutup sayap abu-abu, sisi sayap hitam dan terlihat bersisik.
Berbiak: Bercak putih di sisi kepala dan di belakang mata.
Remaja: Berwarna lebih suram, berbintik kecoklatan. Kulit muka dan kantung paruh abu-abu biru.
Iris hijau, paruh keabu-abuan, kaki hitam.
Umumnya berkelompok kecil atau sendirian.
Makanan: ikan.
Bersarang dalam koloni bersama burung air lain. Sarang dari tumpukan ranting di atas pohon bakau.
Telur berwarna hijau laut, ditutupi lapisan kapur, bentuk memanjang, jumlah 2-3 butir.
Berbiak antara Desember-Maret.
Habitat
Danau, kolam, muara, tepi laut, tambak.
Penyebaran
Australia, Indonesia, Sunda Besar.
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua.
Penyebaran Lokal
Tambaksari, Sayung, Demak: kawasan lahan basah.
Status
Penetap.
Jumlah sedang dan frekuensi jarang.
Peringkat perjumpaan: (3) sedang.
Suara
Deskripsi:
Suara parau, pecah dari tenggorokan Ketika bersarang.
Video
Klik untuk klip video Pose bertengger istirahat dalam kelompok.
Klik untuk klip video Pose terbang.
Tambaksari, Sayung, Demak - © Baskoro

Burung hantu

Burung hantu adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa pulau-pulau terpencil.

Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu. Walau begitu tidak di semua tempat di Nusantara burung ini disebut sebagai burung hantu. Di Jawa misalnya, nama burung ini adalah darès atau manuk darès yang tidak ada konotasinya dengan maut atau hantu. Di Sulawesi Utara, burung hantu dikenal dengan nama Manguni.

Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan kadang-kadang menyeramkan. Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke belakang.

Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Dipadukan dengan perilakunya yang kerap mematung dan tidak banyak bergerak, menjadikan burung ini tidak mudah kelihatan; begitu pun ketika tidur di siang hari di bawah lindungan daun-daun.

Ekor burung hantu umumnya pendek, namun sayapnya besar dan lebar. Rentang sayapnya mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya.


Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya berburu ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan ada pula beberapa yang berburu di siang hari.


Burung Hantu
Burung hantu belang
Burung hantu belang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Animalia
Filum:Chordata
Kelas:Aves
Ordo:Strigiformes
Wagler, 1830
Suku/familia

Strigidae
Tytonidae

Kebiasaan

Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.

Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan lain-lain.

Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem. Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.


Ragam jenis

Ordo Strigiformes terdiri dari dua suku (familia), yakni suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik (menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia, terutama dari marga Tyto, Otus, dan Ninox.

Beberapa contohnya adalah:

  • Burung hantu Pere David
  • Burung hantu elang Andaman
  • Burung hantu kelabu besar


Tytonidae

  • Serak Jawa (Tyto alba)
  • Serak bukit (Phodilus badius)



Strigidae

  • Celepuk reban (Otus lempiji)
  • Beluk jampuk (Bubo sumatranus)
  • Beluk ketupa (Ketupa ketupu)
  • Punggok coklat (Ninox scutulata)
  • Kokok beluk (Strix leptogrammica)


Bahan Bacaan

  • MacKinnon, J. 1993. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
  • MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor.ISBN 979-579-013-7


Pranala luar

  • (Indonesia) Burung hantu terkecil di inggris
  • (Inggris) Owl Pages, website burung hantu, diakses tgl 01/8/2006.
  • (Inggris) Strigiformes pada ITIS Database, diakses 01/8/2006

Berkas:Northern Spotted Owl.USFWS-thumb.jpg


Burung kenari

Burung kenari (Serinus Canaria) pertama ditemukan Oleh Pelaut Perancis Jean de Berthan Cout diKepulauan Canary pada abad ke-15. Terkesan karena keindahan bulu dan kemerduan suaranya. Keaneka ragaman burung kenari yang sekarang merupakan perkembangan keturunan kenari liar yang bernama latin Serinus Canarius. Banyaknya jenis ini merupakan kondisi alam atau juga karena kawin silang yang terjadi sejak lima abad yang lalu.

Negara Belanda yang kini lebih dikenal sebagai negara pengekspor kenari Indonesia, semula mendatangkan kenari dari Inggris, Jerman dan Belgia kemudian kenari tersebut dikawinkan dengan kenari liar dan menghasilkan beberapa jenis seperti norwich,scoth fancy,bolder fancy,london fancy, dan sebagainya.


KARAKTER DASAR BURUNG KENARI (CANARY)
  • Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  • Penyanyi dan petarung. Apabila mendengar suara burung kenari lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  • Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Variasi pakan yang kurang tepat, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Kenari betina dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
  • Tidak mudah stress. Burung jenis ini sudah ratusan tahun ditangkarkan oleh manusia.

    PEMILIHAN BAHAN BURUNG KENARI YANG BAIK

    (CIRI-CIRI BURUNG KENARI YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
    Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Kenari
  • Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Kenari jantan dapat dilihat bentuk tubuh yang serasi, mengeluarkan suara cuit yang lebih nyaring dan keras. Pilihlah kenari jantan yang memiliki vent lebih besar dan panjang.
  • Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang.
  • Kepala berbentuk kotak. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

    MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG KENARI

  • Bijian Mix. Pakan utama burung ini adalah Canary Seed. Tetapi kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran.
  • Sayuran dan buah-buahan. Burung Kenari sangat menggemari sayur dan buah-buahan seperti: daun selada, daun sawi, gambas, mentimun, paprica, wortel, buah apel, buah pir, jagung muda.
  • Telur dan Kroto. Pada kondisi tertentu, kedua pakan ini sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan, vitalitas fungsi-fungsi organ burung Kenari.
  • Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
  • Roti kering. Disamping menggemari pakan-pakan diatas, burung Kenari juga menyukai roti kering (jangan berikan roti kering yang memiliki kandungan garam dan gula yang tinggi.

    PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG KENARI

    Perawatan harian untuk burung Kenari relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.
    Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Kenari:
  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
  • Berikan Sayuran segar atau Buah.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran dan Buah.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.



Minggu, 01 Januari 2012

Cangak Merah

Cangak Merah adalah spesies burung yang berukuran besar, yakni 60 cm. Warna abu-abu coklat berangan. Iris kuning, paruh coklat, kaki coklat kemerahan[1]. Bulu lainnya pada burung ini berwarna coklat kemerahan[2]. Terdapat setrip hitam menurun sepanjang leher yang merah-karat khas. Punggung dan penutup sayap abu-abu, bulu terbang hitam[2].

Daftar isi


  • 1 Habitat dan Penyebaran
  • 2 Makanan dan Perkembangbiakan
  • 3 Referensi
  • 4 Pranala luar
Cangak Merah
Berkas:Ardea purpurea0.jpg
Status konservasi
Risiko Rendah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Ciconiiformes
Famili: Ardeidae
Genus: Ardea
Spesies: A. purpurea
Nama binomial
Ardea purpurea
Linnaeus, 1766

Habitat dan Penyebaran

Lahan basah tidak terbatas di pesisir, mangrove, sawah, danau, aliran air, kadang perbukitan. Tersebar sampai ketinggian 1.500 m dpl[1]. Afrika, Erasia, Filipina, Sunda Besar. Di Indonesia, terdapat di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara[1].

Makanan dan Perkembangbiakan

Makanan burung ini adalah ikan, katak, reptil, larva serangga, dan krustasea[1]. Berkembang biak pada bulan Desember-Maret dan Februari-Agustus[1].

Referensi

  1. ^ a b c d e http://www.bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_cangak_merah.htm
  2. ^ a b http://pecuk.wordpress.com/2008/09/17/cangak-merah-ardea-purpurea-melintas-diatas-kawasan-hutan-kampus-its/
Suara
Klik untuk klip suara Klip referensi.
© Birds of Tropical Asia, Jelle Scharringa.

Klik untuk klip suara Klip referensi.
Klik untuk klip suara Klip referensi.
© Bird Songs in Japan
Deskripsi:
Suara panggilan berupa suara parau "krook" dan seperti suara angsa.
Video
Klik untuk klip video Pose terbang.
Klik untuk klip video Mencari makan di pantai.